Kalau lewat Pasar Kemuning, mungkin kamu pernah lihat gerobak gorengan kecil di pojok yang deket warung fotokopi. Di situlah Bang Juna biasa mangkal. Gorengan lima ratusan, kadang laku, kadang ngendon sampai sore. Tak ada yang istimewa, kecuali siang itu.
Langit Wonosari nyaris nggak kasih ampun. Panasnya kayak oven terbuka. Bang Juna duduk di kursi plastik retak, tangannya megang HP jadul yang udah beberapa kali diganti casing.
“Minum es teh, sambil nunggu yang beli,” katanya waktu kami ngobrol. “Kadang buka Mahjong, ya buat hiburan.”
Mahjong Ways 2, katanya, punya tampilan yang lebih ‘adem’. Mungkin karena warnanya, mungkin karena animasinya yang nggak nyolot. Dia nggak ngerti soal teknis. Yang dia tahu, waktu itu scatter muncul. Tiga. Berturut-turut.
“Pas muncul scatter ketiga, gua diem. Layar HP getar dikit. Lalu bunyi cling... cling...” katanya, sambil nunjukin gerakan jari yang ngetap layar.
Waktu angka terus naik di layar, Bang Juna sempat mikir ini salah aplikasi. Tapi saldo nambah. Rp320 ribu. Bukan miliaran, tapi buat pedagang gorengan, itu bisa jadi modal dua hari.
“Sorenya, gua belanja tepung, beli minyak baru. Sama nambah tahu sama tempe. Biasanya nunggu hasil jualan baru bisa beli,” katanya.
Dia nggak langsung cerita ke siapa-siapa. “Takut dikira ngibul,” ucapnya.
Kalau sepi, Bang Juna sekarang rutin buka Mahjong Ways 2. Tapi dia bilang, cuma buat iseng. Bukan jadi sandaran.
“Namanya juga hidup. Kalau lagi di bawah, kadang apapun bisa bikin kita ngerasa dapet napas,” katanya pelan. “Gua nggak maksa hoki, tapi kalau numpang lewat, ya disyukuri.”
Menurutnya, orang-orang yang kerja keras tiap hari juga butuh ruang lepas. Mahjong jadi ruang kecil buat itu. Kadang cuma 5 menit. Kadang lebih. Tapi cukup buat bikin harinya nggak terlalu berat.
Wartawan: Scatter-nya muncul kapan, Bang?
Bang Juna: Sekitar jam 1 siang. Lagi nggak ada pembeli. HP gua bunyi cling tiga kali, gua kira notifikasi utang.
Wartawan: Udah berapa lama main?
Bang Juna: Nggak sering. Kalau lagi suntuk aja. Biasanya cuma lima ribuan sekali main.
Wartawan: Reaksi pertama waktu menang?
Bang Juna: Gua diem. Habis itu ketawa sendiri. Orang kira gua gila.
Wartawan: Sekarang main terus?
Bang Juna: Nggak. Kadang-kadang aja. Hoki nggak dateng dua kali kalau dikejar.
Cerita Bang Juna mungkin terdengar receh buat sebagian orang. Tapi di balik itu, ada pelajaran tentang harapan kecil. Kadang hidup ngasih kejutan bukan buat bikin kaya, tapi buat kasih jeda. Buat bilang, “kamu masih bisa napas.”
Game seperti Mahjong Ways 2, bagi sebagian orang, bukan soal menang besar. Tapi tentang ngerasa punya kendali, walau sebentar. Dan bagi Bang Juna, scatter di siang bolong bukan sekadar angka. Itu cerita. Tentang es teh, tentang panas, dan tentang sisa harapan yang masih bisa diperas dari hari yang biasa-biasa aja.
Q: Mahjong Ways 2 itu bisa buat hiburan ringan?
A: Bisa. Banyak orang memainkannya di waktu luang karena tampilannya enak dilihat dan mekanismenya mudah dipahami.
Q: Aman buat semua orang?
A: Aman asal dimainkan sewajarnya. Bukan untuk cari penghasilan utama.
Q: Beneran bisa dapet hadiah kayak Bang Juna?
A: Ada kemungkinan. Tapi jangan dijadikan sandaran. Ini hanya bonus, bukan tujuan utama.